semua Kategori

Dinamika Perusahaan

Beranda >  Berita & Blog >  Dinamika Perusahaan

Apakah Baja Tahan Karat Magnetik?

Jan 20, 2025

Sebagai bahan dengan ketahanan korosi yang sangat baik, besi tahan karat banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti konstruksi, otomotif, kedirgantaraan, peralatan rumah tangga, dan peralatan medis. Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita dapat merasakan bahwa beberapa barang baja tahan karat bersifat magnetis, sementara yang lain tidak. Apakah baja tahan karat bersifat magnetis? Untuk mengetahuinya, kita perlu memahami komposisi, struktur, dan sifat magnetis baja tahan karat.

Apa itu Magnetisme?

Magnetisme terdengar seperti kekuatan super dalam film fiksi ilmiah, tetapi sebenarnya itu hanyalah kemampuan suatu zat untuk merespons medan magnet. Singkatnya, magnetisme adalah kemampuan suatu zat untuk "menarik" atau "menolak" magnet. Setiap bahan memiliki karakteristik magnetik yang berbeda, dan situasi magnetik baja tahan karat sangat berbeda.

baja tahan karat.jpg

Klasifikasi Baja Tahan Karat:

Baja tahan karat adalah baja paduan yang berbahan dasar besi, dengan sejumlah kromium, nikel, molibdenum, dan unsur-unsur lain yang ditambahkan, dan dilebur serta diproses secara khusus. Baja ini banyak digunakan di berbagai bidang karena ketahanannya terhadap korosi yang sangat baik, sifat mekanis yang baik, dan ketahanan oksidasi yang kuat. Ada banyak jenis baja tahan karat, yang dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut struktur kristal dan komposisinya.

🔹Baja Tahan Karat Martensit:

Baja tahan karat martensit merupakan paduan berbahan dasar besi dengan kandungan karbon tinggi, yang memiliki karakteristik kekerasan tinggi, kekuatan tinggi, dan daya magnet yang kuat. Komponen utamanya meliputi besi, kromium, karbon, dan unsur lainnya. Baja tahan karat martensit yang umum meliputi 410 dan 420. Karena struktur kristalnya merupakan struktur kubik berpusat badan (BCC), baja ini memiliki daya magnet yang kuat. Hal ini dikarenakan susunan atom besi dalam struktur BCC memungkinkan adanya spin elektron dan momen magnet, sehingga menghasilkan daya magnet.

🔹Baja tahan karat Austenitik:

Baja tahan karat austenitik yang paling umum adalah 304 dan 316, yang struktur kristalnya adalah struktur kubik berpusat muka (FCC). Susunan atom besi dalam struktur kubik berpusat muka membuat magnetisme menjadi lemah atau bahkan dapat diabaikan. Karena sifat khusus dari struktur ini, baja tahan karat austenitik biasanya bersifat nonmagnetik. Namun, di bawah pengerjaan dingin (seperti pemolesan, penggilingan, penarikan kawat, dll.) atau tekanan tinggi, sebagian dari struktur austenit dapat diubah menjadi martensit, sehingga menunjukkan tingkat magnetisme tertentu.

pemasok pelat ss.jpg

🔹Baja Tahan Karat Feritik:

Baja tahan karat feritik adalah jenis baja tahan karat yang mengandung lebih sedikit karbon dan sebagian besar terdiri dari besi dan kromium. Struktur kristalnya adalah struktur kubik berpusat badan (BCC). Baja tahan karat feritik, seperti tipe 430, biasanya memiliki sifat magnet yang jelas. Baja tahan karat feritik memiliki sifat magnet yang kuat, yang terutama tercermin dalam kandungan besinya yang tinggi.

🔹Duplex Stainless Steel:

Baja tahan karat dupleks menggabungkan karakteristik austenit dan ferit, dan biasanya memiliki kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi. Strukturnya terdiri dari 50% austenit dan 50% ferit, sehingga dalam hal kemagnetan, kinerjanya lebih kompleks, dengan beberapa sifat kemagnetan dan beberapa sifat non-magnetik dari baja tahan karat austenitik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Magnetik Baja Tahan Karat:

Komposisi kimia:

Komposisi kimia baja tahan karat secara langsung memengaruhi sifat magnetnya. Misalnya, menambahkan lebih banyak nikel akan meningkatkan austenitisasi dan membuat baja tahan karat menjadi nonmagnetik. Unsur-unsur seperti kromium, besi, dan karbon memiliki efek tertentu pada sifat magnet, terutama baja tahan karat feritik dengan kandungan kromium yang lebih tinggi biasanya memiliki sifat magnet yang lebih kuat.

Proses Pengolahan:

Pengerjaan dingin dapat meningkatkan daya magnet dengan menimbulkan tegangan dan distorsi kisi, yang menyebabkan austenit berubah menjadi martensit. Di sisi lain, perlakuan panas mengubah struktur kristal melalui proses pemanasan dan pendinginan, yang dapat menyebabkan melemahnya atau menguatnya daya magnet.

Pengaruh Suhu:

Pada kondisi suhu rendah, baja tahan karat austenitik dapat berubah sebagian menjadi martensit, sehingga menghasilkan peningkatan kemagnetan; sedangkan pada kondisi suhu tinggi, kemagnetan baja tahan karat austenitik biasanya melemah atau bahkan hilang seluruhnya.

Bagaimana Memilih?

Baja tahan karat banyak digunakan di berbagai bidang, dan sifat magnet juga merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Dalam beberapa kasus, sifat magnet bahan tidak dapat diabaikan, terutama di lingkungan yang melibatkan medan magnet atau gangguan elektromagnetik. Dalam kasus lain, baja tahan karat nonmagnetik mungkin lebih populer, terutama di bidang medis dan pengolahan makanan, di mana gangguan magnetik perlu dihindari. Misalnya, peralatan medis dan peralatan pengolahan makanan sering kali memerlukan penggunaan baja tahan karat nonmagnetik untuk menghindari gangguan pada instrumen atau menghindari tercampurnya partikel logam ke dalam makanan. Dalam pembuatan mobil, baja tahan karat feritik magnetik dapat digunakan secara luas pada komponen seperti rangka bodi.

Apakah baja tahan karat bersifat magnetis? Jawabannya tidak mutlak. Apakah baja tahan karat bersifat magnetis tergantung pada komposisi, struktur, teknologi pemrosesan, dan kondisi eksternalnya. Memahami kinerja magnetis berbagai jenis baja tahan karat sangat penting untuk pemilihan material dan aplikasi praktis.

Kami adalah produsen baja profesional. Jika Anda memiliki kebutuhan, Anda dapat menghubungi kami kapan saja!

☎  +86 17611015797 (WhatsApp)         📧  [email protected] 

Buletin
Silakan Tinggalkan Pesan Kepada Kami